Yogyakarta Tourism (2)
Dolan-Dolan Nang Jogja, Naik Vespa.
Hallo,
kembali bersua dengan saya. Sesuai janji di konten sebelumnya (Sesuatu Di
Jogja), saya akan kasih rekomendasi tempat vakansi di Jogja yang menyenangkan
serta hemat uang, nih!
Bagi
pejalan-pejalan yang ingin berlama-lama di Jogja, khususnya yang lagi menginap
di Kedai Djeladjah, tak usah risau akan bosan dengan hari-hari liburnya. Kalian
bisa jalan-jalan ke tempat wisata yang unik dan terjangkau ( lokasi dan
harganya). Lho, kan kita nggak punya kendaraan? Naik apa, ya? Tak usah risau
lagi! Kalian bisa sewa sepeda motor di tempat terdekat. Kisaran 70-80 ribu/ 24
jam. Atau kalau memang keadaan kantong sedang kritis, kalian bisa pinjam vespa atau
motor lain ke kawan-kawan penghuni Djeladjah, lho. Tapi untung-untungan sih, kalau
vespanya lagi nganggur heuheuheu. Jalan-jalannya kemana, ya? Ada beberapa rekomendasi
tempat unik nan apik nih. Yuk simak!
1. Monumen
Jogja Kembali
-
Lokasi
:
Jl. Ringroad Utara, Jongkang, Sriharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY
- Tiket : Rp. 10.000
- Tiket : Rp. 10.000
-
Jam
buka : Senin : Tutup (* kecuali libur sekolah tetap buka seperti hari kerja)
Selasa – Minggu : pukul 08.00 - 16.00 WIB
Selasa – Minggu : pukul 08.00 - 16.00 WIB
Monumen Yogya Kembali
didirikan di Ring Road Utara Yogyakarta. Monumen ini
didirikan untuk memperingati bahwa kota Yogyakarta pernah kembali menjadi ibu
kota negara Republik Indonesia pada tanggal 6 Juli 1966.
Monumen ini terdiri dari 3 lantai. Lantai
pertama berisi musium, perpustakaan, auditorium dan kafetaria. Lantai 2
terdapat 10 diorama menggambarkan garis besar perjuangan Yogyakarta untuk
mempertahankan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda mulai dari Desember
1948 hingga Juli 1949.
Di sepanjang sisi tangga terdapat 40 relief
yang menggambarkan sejarah orang-orang Indonesia berjuang melawan penjajahan
Belanda pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga mendapat pengakuan internasional
sebagai Republik pada tanggal 27 Desember 1949. Tulisan pada lantai ini adalah
tulisan tentang bendera nasional Merah Putih.
Pada sisi luar bangunan ini terdapat
halaman yang luas untuk panggung pertunjukan atau acara-acara tertentu, serta
dinding bertuliskan lebih dari 400 nama pahlawan Indonesia. Lokasi Monumen
Yogya Kembali dekat dengan jalan menuju candi Borobudur.
2. Museum
Affandi
-
Lokasi :
Jl. Laksda Adisucipto No.167, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Tiket
Masuk : 25. 000 (dewasa), 10.000 (anak-anak)
-
Jam
Buka : 09.00-16.00
Letaknya sangat strategis sebagai salah satu
kompleks museum seni lukis di Yogyakarta. Kompleks museum menempati tanah
seluas 3.500 meter persegi terdiri atas bangunan museum beserta bangunan
pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.
Lahan yang berteras tidak menghambat Affandi dalam menciptakan tata letak
bangunan beserta lingkungannya. Pembangunan kompleks museum ini dilakukan
secara bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi.
GALERI I
Pada tahun 1962 Affandi selesai membangun Galeri I dengan luas bangunan 314,6 meter persegi sebagai ruang pameran bagi sejumlah hasil karya lukisnya. Bangunan Galeri I ini kemudian diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof.Ida Bagus Mantra, pada tahun 1974.
Pada Galeri I dapat disaksikan hasil karya Affandi
yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa
hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan
cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.
Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat
dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa
potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman
Siswa Jakarta.
Sebuah mobil Colt Gallant tahun 1976 adalah mobil kesayangan
semasa hidupnya yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan yang
terpajang di dalam ruangan ini pula. Selain itu terdapat sepedanya dan
sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas.
GALERI II
Pada tahun 1987, Presiden Soeharto memberikan bantuan berupa pendirian sebuah bangunan Galeri II, yang menempati areal tanah seluas 351,5 meter persegi. Bangunan Galeri II ini kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan, pada tanggal 9 Juni 1988. GALERI III Galeri III didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 26 Mei 2000 dan dibangun atas ide dasar yang sama dengan bangunan lainnya antara kompleks museum yang menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.
Galeri III mempunyai tiga lantai bangunan, lantai I
digunakan untuk ruang pameran, lantai II untuk ruang perawatan/perbaikan
lukisan, dan ruang bawah tanah sebagai ruang penyimpanan lukisan.
Di dalam Galeri III dipajang karya keluarga Affandi,
sulaman Maryati, lukisan Kartika dan Rukmini.
Sebagai bagian dari kompleks Museum Affandi, rumah
tinggal Affandi dan keluarganya berbentuk rumah panggung dengan konstruksi
tiang penyangga utama dari beton dan tiang-tiang kayu, dan atap dari bahan
sirap yang membentuk sebuah pelepah daun pisang. Bangunan yang ada di
kompleks museum ini seluruhnya spiral lengkung dan bagian atap membentuk
pelepah daun pisang. Bagian atas rumah panggung merupakan kamar pribadi Affandi,
sedangkan bagian bawah digunakan sebagai ruang duduk tamu serta garasi mobil.
GEROBAK
Sebuah gerobak telah dimodifikasi menjadi sebuah
kamar, lengkap dengan dapur dan kamar kecilnya, dibangun Affandi atas
permintaan Maryati, istrinya sebagai tempat istirahat di siang hari dan
tempat meyulam karya-karyanya. Bentuk gerobak menjadi ide pilihan Affandi,
ketika semula Maryati menginginkan ‘karavan’ (yang banyak digunakan
masyarakat Amerika sebagai sarana tempat tinggal yang mudah berpindah
tempat).
Bangunan lain yang terdapat di kompleks Museum
Affandi ini merupakan bangunan pelengkap, yang dahulu difungsikan Affandi
sebagai bangunan keluarga, yang direncanakan sebagai ruang untuk konservasi
lukisan, guesthouse, dan lain sebagainya. Kolam renang keluarga
tempat berkumpulnya Affandi beserta anak cucu pada saat tertentu.
Sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir,
Affandi wafat pada tanggal 23 Mei 1990 dan telah memilih tempat pemakamannya
di antara dua bangunan Galeri I dan Galeri II, berdampingan dengan istrina
Maryati, dikelilingi lukisan hasil karyanya, serta rimbunan tanaman dan mawar
di sekitarnya.
STUDIO SORRANDU Studio Sorrandu adalah sebagai tempat ruang pamer dan sanggar kreatif seni ‘Gajah Wong’ dimana anak-anak maupun dewasa dapat belajar mengembangkan inovasi, kreativitas, dan bakatnya di bidang seni rupa.
Sumber: ‘Biography dan Museum Affandi’ (Penerbit
Museum Affandi. Cetakan ke-2, Tahun 2008
|
3.
Museum Gunung Merapi
-
Lokasi :
Jl. Kaliurang No.Km, Banteng, Hargobinangun,
Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Tiket Masuk : 5000/orang
Merupakan
salah satu museum bersejarah yang ada di Jogjakarta yang di dalamnya berisi
tentang Gunung Merapi. Museum ini berada di dekat kawasan objek wisata
Kaliurang jaraknya sekitar 5 km. Semua aktivitas yang berhubungan dengan Gunung
Merapi tersimpan di museum ini. Museum ini sangat cocok untuk keluarga yang
menginginkan berlibur sambil belajar. Museum ini diresmikan pada tanggal 1
Oktober 2009 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro.
Dengan luas bangunan sekitar 4,470 yang berdiri di atas tanah seluas 3,5
hektare. Museum ini sering dikenal sebagai Gunungapi Merapi dengan semboyan
Merapi Jendela Bumi.
Museum
Gunung Merapi ini dijadikan sebagai sarana pendidikan, penyebarluasan informasi
tentang Gunung, dan tentang bencana geologi lainnya yang bersifat rekreatif dan
edukatif untuk seseorang yang ingin mengetahui sejarah tentang Gunung Merapi
dan sumber bencana lainnya. Museum ini dapat menjadi solusi untuk sarana yang
penting dan sebagai pusat layanan informasi tentang Gunungapi dalam upaya
mencerdaskan kehidupan masyarakat, serta menjadi media agar masyarakat sadar
dan waspada tentang manfaat dan ancaman bahayanya letusan Gunungapi serta
bencana lainnya. Museum ini juga memiliki koleksi gambar dan video tentang
gempa dan letusan Gunungapi.
Terdapat
dua lantai di Museum Gunung Merapi ini. Pada lantai pertama Anda akan melihat
foto erupsi Gunung Merapi sampai ke alat pemantaunya. Di museum ini Anda juga
bisa melihat secara dekat alat-alat pengamat seperti seismograf, radio hingga
komputer. Selain itu Anda juga bisa menambah wawasan tentang mitos yang ada
pada Gunung Merapi, dari lavanya sampai ke perkembangan pemantaunya. Bahkan,
disana juga ada barang yang berperan pada peristiwa Gunung Merapi ini tetapi
hanya kerangkanya karena terhempas oleh awan panas.
Pada lantai kedua
Anda dapat melihat lantai dasar dan menikmati replika merapi dari atas.
Terdapat lorong di lantai ini yang berisi peraga simulasi yang ditampilkan di
dalam LCD. Peraga yang ditampilkan ada dua macam yaitu mulai dari peraga gempa
bumi, peraga bencana tsunami sampai replika gunung. Pada lantai ini juga
terdapat bioskop mini yang isinya film dokumentasi “Mahaguru Merapi”. Lantai
ini yang sering digunakan pengunjung untuk berfoto ria. Jadi jika Anda ingin
mengetahui sejarah tentang Gunung maupun tentang bencana lainnya silahkan
mengunjungi Museum Gunung Merapi.
Ditulis oleh : Azizah Nurul A.
Jadi pngn ke museum gunung merapi...
BalasHapusMantap mantap. Goddd
Hapussemoga bisa segera ke kota istimewa:')
BalasHapusKuy lulus jalan jalan ges
BalasHapusbagus bagus tempat nya jadi mau kesana ;)
BalasHapusBagus bgt tempat nya:)
BalasHapusTempat untuk berbelanja oleh2 tidak ada ka?
BalasHapusKuyyylah berangkat,, nggk terlalu jauh dan masih terjangkau
BalasHapusTaun depan yuk
BalasHapusWoowwwww
BalasHapusOtw ah
BalasHapusKerennnn
BalasHapusBagus bgttt tempatnya
BalasHapusMantappp
BalasHapusOtw ahh
BalasHapusTahun baru otw kuyy
BalasHapusthankyou infonya :)
BalasHapusOtwwww
BalasHapusJadi pengen nikah sama sehun
BalasHapusKeren kali
BalasHapusBagus
BalasHapusKeren
BalasHapus